« Home | Muara Angke; Kakap - Cumi - Tenggiri - & Kerang Ijo » | KE PANTAI TANJUNG PAKIS » | SELAMAT ULANG TAHUN » | IDUL FITRI 1427 H » | SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASAInsyaAllah 4 hari l... » | Koneksi Internet Via Jaringan Listrik Oktober 2006... » | BUAT SIM GAK USAH PAKE TEST SEGALA DAH!!!Brengsek!... » |       DISCLAIMER BLOG - http://rendrafirmansyah.b... » | Dewasa.,,???Andai…. aku tlah dewasa…, apa yang kan... » | ---BOYORRRR--- Malam itu, selepas isya’, terjadi p... »

Engine Over Heat

Beberapa waktu yang lalu, ada seorang ‘teman’ yang meminta bantuan untuk mengatasi sepeda motornya (jenis fuel injection) yang bermasalah. Saat berkendara di daerah yang macet, dia mengeluhkan rasa panas berlebih (tidak seperti biasanya, yang menurutnya tidak normal) di area kaki kanannya. Selain itu, dia juga mengeluhkan bau sangit (sesuatu yang terbakar) selama mengendarai motornya di kemacetan lalu lintas tadi. Hingga pada suatu ketika, salah satu lampu indikator yang ada di area speedometer berkedip-kedip dan kemudian di saat bukaan gas dia turunkan, engine langsung mati. Dia kemudian memeriksa engine secara visual, ternyata cover protector (dari plastik) engine sebelah kanan (tepatnya di daerah boltnya) terlihat sudah mulai melumer (terdeformasi karena panas).

Beberapa saat setelah dia menyampaikan keluhannya, saya coba periksa sepeda motornya itu. Saya buka tutup oil level (ada di area engine sebelah kanan), segera tercium bau menyengat yang ternyata adalah aroma oli terbakar (karena panas berlebih). Segera saya konfirmasi ke teman saya tadi, apakah bau ini yang dia keluhkan tadi. Dan dia pun mengiyakannya. Pada batang oil level (berbahan plastik) terlihat berwarna coklat kehitaman, berbeda dengan warna oil level sepeda motor yang normal (berwarna abu-abu). Saya juga melihat cover protector engine yang terlihat melumer (tepatnya di area bolt pengikat).

Dari pemeriksaan awal tadi, saya simpulkan bahwa telah terjadi over heat atau panas berlebih di engine, yang menyebabkan oli terbakar, warna oil level mulai menghitam, dan cover protector engine mulai melumer (terdeformasi karena panas). Tapi saya masih belum dapat memahami apa kaitan antara over heat ini dengan menyalanya lampu indikator, yang kemudian disusul dengan matinya engine saat bukaan gas diturunkan (apakah ini adalah saling berkaitan atau tidak?). Mengingat setahu saya, pada sepeda motor jenis ini (fuel injection) tidak ada sensor untuk memberitahukan bahwa telah terjadi over heat pada engine. Saya coba singkirkan dulu hal ini. Pertanyaan selanjutnya adalah: “Apa yang menyebabkan engine over heat atau bagaimana engine ini menjadi over heat?”. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya over heat pada engine. Diantaranya volume oli yang kurang, kesalahan pakai jenis oli sehingga menyebabkan terjadinya slip, lubang-lubang saluran oli di crank case/ cover crank case maupun di part-part lain (di dalam engine) yang tidak ada/belum terproses, atau adanya kotoran-kotoran yang menyumbat sirkulasi oli di dalam engine atau mungkin habit konsumen dalam berkendara yang tidak benar, dan lain-lainnya

Kemudian untuk memastikan apa penyebab over heat, engine kemudian dibongkar. Visualisasi part-part yang ada di engine adalah sebagai berikut :
1.Di area engine sebelah kiri part-part terpasang normal dan tidak ada perubahan warna
2.Di area engine sebelah kanan, part-part terpasang normal, tapi terlihat ada perubahan warna yang sangat mencolok pada part primary clutch (centrifugal clutch). Part tersebut tampak berwarna coklat gosong.

Dari pengamatan visual tersebut saya tetapkan part yang menjadi suspect kasus over heat ini adalah centrifugal clutch. Meskipun demikian, kita harus tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah (ceilee…, takut melanggar HAM nih). Oleh karenanya, saya kemudian memeriksa part lain yang terkait dengan centrifugal clutch ini. Centrifugal clutch terpasang pada crankshaft, serta terhubung juga dengan disk clutch comp. Setelah saya amati dengan seksama, warna “gosong” pada centrifugal clutch terletak di area weight-nya (centrifugal clutch tersusun atas dua part, yaitu weight dan outernya – prinsip mirip dengan drum brake). Jadi, warna “gosong” terdapat di area weight serta outernya dengan lebar area gosong sama dengan lebar penampang weight, dan penampakan “gosong” ini tidak di area pinion yang terhubung dengan disk clutch. Hal tersebut menguatkan pendapat saya dalam menetapkan centrifugal clutch sebagai suspect. Untuk lebih menguatkan lagi, saya mencoba mengecek crankshaft di mana centrifugal clutch ini terpasang. Saya semprot lubang-lubang sirkulasi oli di shaft-nya crankshaft, dan hasilnya ok, lubang sirkulasi tersebut dapat berfungsi dengan baik. Dan kemudian saya tingkatkan status centrifugal clutch menjadi terdakwa dalam kasus engine over heat ini.

Saya mencoba menelisik lebih lanjut bagaimana centrifugal clutch ini menyumbang kenaikan temperatur yang tinggi di engine. Merujuk pada literatur karangan Joseph E. Shigley yang berjudul Mechanical Engineering Design, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya total energi yang terdisipasi menjadi panas (selama proses clutching dari t0 ke t1) yaitu inersia weight, inersia outer, serta kecepata angular weight dan outer centrifugal clutch tersebut. Jadi, inersia yang over (dari standar yang telah dibuat designer-‘maker’) dapat menyebabkan meningkatnya energi yang terdisipasi menjadi panas. Dan tentu saja, faktor yang dapat mempengaruhi inersia yang over dalam kasus ini adalah massanya, karena unsur ruang/spase telah dibatasi. Sedangkan mengenai beda kecepatan angular, bila beda kecepatan angular antara weight dan outernya semakin besar, maka juga akan menyebabkan meningkatnya energi yang terdisipasi menjadi panas. Beda kecepaatan angular terbesar terjadi saat initial enganged dan bernilai nol saat sudah full enganged (stall). Saya akan mencoba membahas lebih lanjut tentang faktor beda kecepatan angular antara weight dan outer dari centriufugal clutch.

Dalam centrifugal clutch, mekanisme balik dari weight dikontrol oleh spring. Yang menjadi pertanyaan di benak saya adalah : “Bagaimana akibatnya bila spring ini lemah (kekakuannya)?”. Dalam keadaan normal, ketika sepeda motor dalam keadaan stasioner/idle, weight belum enganged dengan outernya. Dengan demikian outer belum berputar meneruskan daya ke disk clutch dan seterusnya. Akan tetapi, saya pikir akan lain lagi halnya apabila kondisi dari spring weight-nya lemah (kekakuannya). Pada saat idle, spring kurang mampu menahan gaya centrifugal yang terjadi. Hal ini menyebabkan weight mulai enganged (meski putaran idle) dengan outer. Di sisi lain gaya centrifugal yang dihasilkan oleh putaran idle belum kuat untuk menggerakkan beban. Hal tersebut menyebabkan weight enganged slip terus dengan outernya. Dengan demikian beda kecepatan angular antara weight dan outer besar dan terus terjadi (karena tidak terjadi stall). Fenomena inikah yang terjadi pada motor ‘teman’ saya tadi ? Pada saat berkendara di jalan yang macet, motor tentu sering berhenti (dan dalam keadaan idle). Dan mungkin saja spring centrifugal clutch-nya lemah sehingga weight pun slip terhadap outernya selama sepeda motor berhenti di kemacetan. Dan semakin lama, akan menyebabkan over heat di engine. Wallahu ‘alam bis shawwab. Masih perlu dibuktikan terlebih dahulu dengan pengukuran, pengujian, dan trial-trial.

Sebagai solusi, saya rekomendasikan pada teman saya untuk mengganti centrifugal clutch-nya, dan kita lihat saja bagaimana perkembangan selanjutnya, solved or not?

•Mengenai menyalanya lampu indikator di speedometer saya coba mengemukakan hipotesa sebagai berikut :
Pada sepeda motor fuel injection, ada sensor di engine yang berfungsi mengetahui temperature oli engine, yang mana apabila sensor ini rusak atau error akan menyebabkan menyalanya salah satu lampu indikator yang terletak di speedometer. Input-an temperature oli akan dikirimkan ke ECU yang kemudian akan memberikan perintah berapa banyak kuantitas semprotan bahan baker ke ruang bakar. Dalam keadaan temperatur oli yang sangat tinggi (engine over heat), mungkin dapat menyebabkan errornya kinerja sensor, sehingga lampu indikator menyala. Apabila sensor rusak/error, default-nya akan menyebabkan campuran di ruang bakar menjadi kaya. Dan dalam keadaan langsam, kondisi campuran yang kaya ini sangat memungkinkan menyebabkan engine menjadi mati.

halow, salam kenal nan hangat ya....selamat lebaran, mohon maaf lahir dan bathin

Post a Comment