« Home | Postingan Pertama Yang Kedua* Bismillahirrahmaanir... »


Krriiinngggg….


“Krriiinngggg….”, telepon berdering. Dari seberang terdengar suara : “Halo,,, Ndra? Piye, kok gak tau telepon to? Piye kuliahe ? …Iyo, neng kene apik-apik wae. Ojo lali dongane loh yo... Ibu yo mung iso dongakne. Duite isih po ra ? Dikirimi ta? Yo wis, dijogo lho awake! Nek maem, nganggo sayur ! Yo wis nek ngono,, …nek sinau sing tenanan !”

Sebuah cuplikan dialog dengan ibuku tersayang di masa-masa kuliah dulu. Terekam jelas dalam memori betapa besar perhatian seorang ibu. Masih terekam sangat jelas episode-episode itu, episode indah bersama ibu sejak kecil hingga kini. Begitu pebuh kelembutan dan kasih sayang. Terlalu banyak untuk disebut satu per satu, semua pengorbanan dan kasih sayangnya yang tiada terkira, tak akan bisa digambarkan.

Ribuan kilo jalan yang kautempuh,
lewati rintangan,
untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan,
walau tapak kaki penuh darah penuh nanah
seperti udara kasih yang engkau berikan,
tak mampu ku membalas,
ibu…

Seperti kata Iwan Fals dalam lagu tersebut, kasih sayang ibu memang seperti udara, tak kan terbalas. Dan kugubah lagu Ada Band, Yang Terbaik Bagimu,

Ibu dengarlah…, betapa sesungguhnya kumencintaimu…
Kan kubuktikan, kumampu penuhi bahumu…

Dalam surat Al Isra ayat 23 :… dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Ibu…, kan kubuktikan kumampu penuhi ‘bahumu’.